TUGAS PENGUKURAN TEKNIK
“Aliran Fluida”
Oleh :
Nama: Syabam Setiawan
NPM
: G1C013046
Dosen
Pengampuh :
Yovan
Witanto, S.T.,M.T
PROGRAM
STUDI TEKNIK MESIN
FAKULTAS
TEKNIK
UNIVERSITAS
BENGKULU
2015
1. PENGUKURAN ALIRAN FLUIDA
Pengertian
Fluida adalah suatu zat yang dpat mengalir bisa berupa
cairan atau gas. Fluida mengubah bentuknya dengan mudah dan didalam kasus
mengenai gas,mempunyai volume yang sama dengan volume uladuk yang membatasi gas
tersebut. Pemakaian mekanika kepada medium kontinyu,baik benda padat maupun
fluida adalah didasari pada hukum gerak newton yang digabungkan dengan hukum
gaya yang sesuai.
Sala satu cara untuk menjelaskan gerak suatu fluida adalh
dengan membagi –bagi fluida tersebut menjadi elemen volume yang sangat kecil
yang dapat dinamakan partikel fluida danmengikuti gerak masing-masing partikel
ini.
Suatu massa fluida yang mengalir selalu dapat dibagi-bagi
menjadi tabung aliran,bila aliran tersebut adalah tunak, waktu tabung-tabung
tetap tidak berubah bentuknya dan fluida yang pada suatu saan berada didalam
sebuah tatung akan tetap berada dalam tabung ini seterusnya. Kecepatan aliran
didalam tabung aliran adalah sejajar dengan tabung dan mempunyai besar
berbanding terbalik dengan luas penampangnya.
(pantar,s, 1997)
Konsep
aliran fluida yang berkaitan dengan aliran fluida dalam pipa adalah :
1.
Hukum kekentalan Massa
2.
Hukum Kekentalan energi
3. Hukum
kekentalan momentum
4.
Katup
5.
Orifacemeter
6.
Arcameter (rotarimeter). (martomo, s, 1999)
Macam-Macam Aliran
Aliran dapat
diklasifikasikan (digolongkan) dalam banyak jenis seperti: turbulen, laminar,
nyata, ideal, mampu balik, tak mampu balik, seragam, tak seragam, rotasional,
tak rotasional.
Aliran fluida melalui instalasi (pipa) terdapat dua jenis
aliran yaitu :
1. Aliran laminer
2. Aliran turbulensi
Cairan dengan rapat massa yang akan lebih mudah mengalir dalam keadaan laminer. Dalam aliran fluida perlu ditentukan besarannya, atau arah vektor
kecepatan aliran pada suatu titik ke titik yang lain. Agar memperoleh
penjelasan tentang medan fluida, kondisi rata-rata pada daerah atau volume yang
kecil dapat ditentukan dengan instrument yang sesuai.
Pengukuran aliran adalah untuk mengukur kapasitas aliran,
massa laju aliran, volume aliran. Pemilihan alat ukur aliran tergantung pada ketelitian, kemampuan
pengukuran, harga, kemudahan pembacaan, kesederhanaan dan keawetan alat ukur
tersebut.
Dalam pengukuran
fluida termasuk penentuan tekanan, kecepatan, debit, gradien kecepatan,
turbulensi dan viskositas. Terdapat banyak cara melaksanakan
pengukuran-pengukuran, misalnya : langsung, tak langsung, gravimetrik,volumetrik,
elektronik, elektromagnetik dan optik.
Pengukuran debit secara langsung terdiri
dari atas penentuan volume atau berat fluida yang melalui suatupenampang dalam
suatu selang waktu tertentu. Metoda tak langsung bagi pengukuran
debit memerlukan penentuan tinggi tekanan, perbedaan tekanan atau kecepatan
dibeberapa dititik pada suatu penampang dan dengan besaran perhitungan debit.
Metode pengukuran aliran yang paling teliti adalah penentuan gravimerik atau
penentuan volumetrik dengan berat atau
volume diukur atau penentuan dengan mempergunakan tangki yang dikalibrasikan
untuk selang waktu yang diukur.
Pada prinsipnya besar aliran fluida dapat diukur melalui :
1. Kecepatan (velocity)
2. Berat (massanya)
3. Luas bidang yang dilaluinya
4.
Volumenya.
Aliran
fluida dapat diaktegorikan:
1.
Aliran laminar
Aliran dengan fluida yang bergerak dalam lapisan–lapisan,
atau lamina–lamina dengan satu lapisan meluncur secara lancar . Dalam aliran
laminar ini viskositas berfungsi untuk meredam kecendrungan terjadinya gerakan
relatif antara lapisan. Sehingga aliran
laminar memenuhi hukum viskositas Newton yaitu : τ = µ
dy/du
2.
Aliran turbulen
Aliran dimana pergerakan dari partikel – partikel fluida
sangat tidak menentu karena mengalami percampuran serta putaran partikel antar
lapisan, yang mengakibatkan saling tukar momentum dari satu bagian fluida
kebagian fluida yang lain dalam skala yang besar. Dalam keadaan aliran turbulen
maka turbulensi yang terjadi membangkitkan tegangan geser yang merata diseluruh
fluida sehingga menghasilkan kerugian – kerugian aliran.
3.
Aliran transisi
Aliran transisi merupakan aliran peralihan dari aliran
laminar ke aliran turbulen.
Aliran Tak-termampatkan
Aliran tak-termampatkan adalah aliran fluida yang dicirikan
dengan tidak berubahn besaran kerapatan massa (densitas) dari fluida di
sepanjang aliran tersebut. Contoh fluida tak termampatkan adalah: air, berbagai
jenis minyak, emulsi, dll. Bentuk Persamaan Bernoulli untuk aliran
tak-termampatkan adalah sebagai berikut:
Selanjutnya ada di https://www.academia.edu/21675217/Aliran_Fluida Langsung download!!!
No comments:
Post a Comment