Thursday, January 28, 2016

MACAM-MACAM ALAT UKUR



1. Jangka Sorong (mistar ingsut)
A. Pengertian

          Jangka sorong adalah alat ukur yang banyak digunakan dalam berbagai industri baik industri kecil ataupun industri besar. Dengan menggunakan jangkasorong / caliper kita mendapatkan kontrol ukuran dan dimensi yang presisi dan akuratkarena alat ukur yang ketelitiannya dapat mencapai seperseratus milimeter. jangkasorong terdiri dari dua bagian, bagian diam dan bagian bergerak .Jangka sorongmerupakan alat ukur linier serupa dengan mistar ukur. Alat ukur ini memiliki duasensor yaitu sensor gerak dan sensor tetap dan juga memiliki dua skala yaitu skalanonius dan skala utama. Skala utama terdapat pada batang jangka, sedangkan noniusadalah skala yang mengapit batang dari jangka sorong tersebut. Karena pemakaiannya, permukaan batang ukur harus relatif keras dan tahan aus dandirancang dengan ketelitian geometrik yang tinggi. Kerataan masing-masing bidang pembimbing dan kesejajarannya dirancang dengan toleransi bentuk yang tinggi,supaya permukaan
kedua sensor akan tetap sejajar.


B. Bagian– Bagian Utama Jangka Sorong

1. Rahang Luar
          Bagian dari jangka sorong untuk mengukur sisi bagian luar diameter atau panjang benda dengan cara diapit. Pada rahang luar terdapat dua bagian yaitu rahang geser yangmerupakan sensor geser dan rahang tetap yangmerupakan sensor tetap.


2. Rahang Dalam
Bagian dari jangka sorong untuk mengukur sisi bagian dalam diameter atau panjang benda dengan cara diulur. Bagian-bagian pada rahang dalam sama seperti rahang luar yaituterdapat sensor geser dan sensor tetap. Rahang dalam biasanya digunakan untuk mengukurlubang pipa dan lain-lain.

3. Pengukur kedalaman (Depth Probe)
          Depth probe adalah bagian dari jangka sorong yang berfungsi untuk mengukur kedalaman dari suatu benda.

4. Skala Utama
          Bagian ini berfungsi untuk membaca hasil pengukuran dalam satuan cm untuk versiyang analog.Pada skala utama pada jangka sorong terdapat angka 0– 17 yang satuannyaadalah centimetet (cm) dan garis– garis pendeknya yang menunjukkan ukuran 1 mm pergarisnya.





5. Skala Nonius
            Pada skala nonius biasanya tergantung ketelitian atau kecermatan alat tersebut, biasanya pada jangka sorong memiliki kecermatan pembacaan 0.1, 0.05, dan 0.02.

6. Pengunci
         Untuk menahan atau mengunci batang ukur agar tidak tterjadi pergeseran/bergerak pada saat dilakukan pengukuran suatu benda.


C. Fungsi

Berikut adalah fungsi dan kegunaan dari jangka sorong adalah sebagai berikut :

1. Mengukur ketebalan, jarak luar, dan diameter luar
2. Mengukur kedalaman
3. Mengukur tingkat
4. Mengukur jarak celah atau diameter dalam

D. Prinsip Kerja Jangka Sorong

          Benda ukur ditahan pada salah satu sisi/permukaannya oleh rahang ukur tetap,kemudian pelucur digeserkan sehingga rahang ukur gerak menempel pada sisi lainnya.Pada saat benda ukur dijepit seperti ini pengukur dapat membaca posisi garis indeks padaskala ukur atau terlebih dahulu mistar ingsut dikeluarkan dari benda ukur dengan hati-hatitanpa mengubah posisi rahang ukur tetap, dila perlu dikunci, kemudian baru dibaca hasil pengukurannya. 



Gambar disamping adalah salah satu contoh pembacaan skala dengankecermatan pembacaan 0.05.pada gambar tersebut diatas, diperoleh hasil pembacaan dari mengukur sebuah objek. Adapun cara pembacaanya adalah sebagai berikut:


1. Jepit benda pada rahang jangka sorong dan pastikan mengunci jepitan (terdapat pada bagian skala nonius 1/128) agar nilai ukur tetap.

2. Perhatikan dan baca skala (dalam cm) pada batang jangka (skala utama), lihatlahangka yang dicapai oleh benda ukur yang tentunya dibatasi oleh nilai nol pada skalanonius.

3. Lihat garis skala pada nonius (nonius x 1/100 cm), cariskala utama dan skala noniusyang berinpit (0,07 cm)

4. Pada gambar, kelihatanya nilai tertera pada skala utama adalah 2,5, bukan 2,4(benarkah?), perhatikan skala 2,5 tidak tepat berimpit dengan 0 skala nonius olehkarena itu, hasil bacanya dalah 2,4 cm. jika nilai 2,5 tepat berimpit, maka kita tidak perlu lagi mencari skala noniusnya melainkan langsung menuliskan hasil pembacaannya adalah 2,5 cm.

5. Hasil pembacaan adalah (SU + SN) sama dengan 2,4 + 0,07 = 2,47 cm


E. Jenis-Jenis Jangka sorong.
1. Jangka Sorong Jam
       

        Jangka sorong jam memakai jam ukur sebagaiganti skala nonius dalammenginterpolasikan posisi garis indeks reltif terhadap skala pada batang ukur. Gerakantranslasi peluncur diubah menjadi gerakan putaran jarum penunjuk dengan perantaraan rodagigi pada poros jam ukur dan batang bergigi yang dilekatkan di sepanjang batang ukur


2. Jangka Sorong Ketinggian

Suatu jenismistar ingsut yang berfungsi sebagai pengukuran ketinggian disebut jangkasorong ketinggian atau kaliber tinggi. Alat ukur ini dilengkapi dengan rahang ukur yang bergerak vertikal pada batang berskala yang tegak lurus dengan landasannya. Permukaanrahang ukur dibuat sejajar dengan alas, sehingga garis ukur akan tegak lurus dengan permukaan di atas mana landasan diletakkan. Oleh karena itu, dalam pemakaiannnya jangkasorong ketinggian ini memerlukan permukaan rata sebagai acuan, yang dlam hal ini bisadipenuhi oleh meja rata.



3 Jangka Sorong Pipa



4 Jangka sorong Digital

5 Jangka Sorong Tak Sebidang




6 Jangka Sorong Diameter Alur Dalam

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj_m4dZf2fJBtndoGmFOz_LltE6ghzlVh5d5xuVU1QWtgX8iFXFE99bUxaeEAzNkdKAI0SPvP8lG1AgygTnyjbRleaZHI9VBX0Qhci5u2xhO6TNhd0JQ8fQmU4UU9oHzz-fyxT_EOUOnvs/s1600/Jangka+Sorong+Diameter+Alur+Dalam.jpg




7. Jangka Sorong Jarak Center


https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhix3HTQSe67JQsDNHTEfeb_lQWzX0kYCrvESx2lOO1h1iC-w4P7ycajzb2tITFKBI-9oZJPn4Ml-SFc6gWK1s5XYt7yvmcyanUi1-8dQ5QdNpI67RC0JlaE7L_2fUKwTOS5xlUr6obUcQ/s1600/Jangka+Sorong+Jarak+Center.jpg




F. Penyetelan dan Kalibrasi Jangka Sorong
a). Menyetel jangka sorong
1. Rapatkan kedua permukaan rahang ukur

2. Longgarkan baud pada pelat skala nonius

3. Tepatkan garis nol skala nonius dengan garis nol tepat pada batang utama jangka sorong

4. Kencangkan kembali baud pada pelat skala nonius.

b). Mengkalibrasi Jangka Sorong
Cara menglkalibrasi: misal untuk ketelitian 0,05 mm

1. Disiapkan sejumlah blok ukur dengan kenaikan 1 mm dari ukuran 1 mm s.d. 25 mm

2. Kemudian dilakukan pengukuran dari setiap kenaikan 1 mm di atas meja kerja

3. Masing-masing pengukuran dicatat hasil penyimpangan manimal 4 x dan dibuat rata-rata (baik           penyimpangan positip maupun negatip)

4. Selanjutnya ulangi pengukuran dari 25 mm turun sampai 1 mm dengan penurunan 1 mm.

5. Masing-masing pengukuran dicatat penyimpangannya menimal 4 x dan dibuat rata-rata hasil               pengukuran.

6. Jumlahkan penyimpangan pengukuran

7. Tentukan penyimpangan komulatifnya

8. Penyimpangan kumulatif =Jumlah penyimpangan rata-rata/Jumlah pengukuran (dalam hal ini)

9. Apabila hasil penyimpangan kumulatif dari ketelitian alat ukur, maka alat itu tidak dapat                     dipertanggung jawabkan.





G. Perawatan dan Pemeliharaan Jangka Sorong
         Perawatan atau pemeliharaan jangka sorong sangat perlu diperhatikan untuk menjaga agar jangka sorong dapat digunakan untuk waktu yang lama serta agar tidak terjadinya penyimpangan hasil pengukuran, berikut adalah cara perawatan Jangka sorong :

1.  Jaga Jangka sorong agar tidak terjatuh atau terjadi benturan yang mengakibatkan kerusakan.

2. Pastikan Jangka Sorong tidak terkena debu atau kotoran pada bagian-bagiannya baik sebelum /           sesudah pemakaian (dalam pembersihan disarankan menggunakan kain bersih atapun chamois).

3. Bersihkan pula permukaan ukur sebelum dilakukan pengukuran untuk menjamin hasil pengukuran     tersebut.

4. Simpan Jangka Sorong dalam kondisi terbebas dari paparan sinar matahari secara langsung,                 kelembapan yang tinggi, terbebas dari kotaran ataupun debu, serta kondisi suhu yang terlalu               fluktuatif (tidak menentu). Kondisi ruangan penyimpanan alat tidak terlalu lembab supaya tidak         berkorosi (kelembaban udara 50 : 60 %)

5. Baut penekan dalam jangka sorong ini harus kita jaga dalam keadaan kencang agar slider dapat           bergerak dengan lancar.

6. Dipakai sesuai dengan fungsinya.

7. Dipakai menurut petunjuk operasional dan keselamatan kerja yang telah ditentukan masing-masing

8. Hindarkan dari pemakaian secara gegabah dan serampangan

9. Diberi vaselin setlelah alat ukur dipakai.





H. Kelebihan dan Kekurangan Jangka Sorong

a). Kelebihan Jangka Sorong :

         1. Memliki kecermatan pembacaan yang lumayan bagus umumnya kecermatan pembacaannya                berkisar 0.05-0.01 mm.
         2. Dapat mengukur diameter sisi luar dengan cara dijapit
         3. Dapat mengukur diameter sisi dalam dengan cara di ulur
         4. Dapat mengukur kedalaman



b). Kekurangan Jangka Sorong :

         1. Tidak bisa mengukur benda yang besar
         2. Bisa terjadi pemuaian pada alat
         3. Karena sensor berkontak langsung dengan benda kerja memungkinkan terjadinyagoresan                    atau benturan yang bisa menyebabkan ketidakrataan pada kedua sensor ataukedua rahang.


2. Pengertian Mikrometer
Mikrometer sekrup adalah sebuah alat ukur yang bisa mengukur benda dengan satuan ukur yang memiliki ketelitian sampai dengan  0.01 mm. Dalam penggunaannya alat ukur ini banyak dipakai untuk mengukur besaran panjang, ketebalan benda serta diameter luar sebuah benda.
Mikrometer


Jenis-jenis alat ukur mikrometer


Mikrometer mempunyai tiga jenis umum pengelompokan yang didasarkan pada aplikasi dibawah ini :

1. Mikrometer Luar, Mikrometer luar dipakai untuk mengukur benda contohnya kawat, lapisan-lapisan, blok-blok serta batang-batang.
2. Mikrometer dalam, Mikrometer dalam dipakai untuk mengukur sebuah garis tengah dari lubang sebuah benda
3. Mikrometer kedalaman, Mikrometer kedalaman dipakai untuk mengukur kedalaman dan ketinggian dari sebuah benda.

Fungsi Mikrometer Sekrup

Fungsi Mikrometer adalah untuk mengukur panjang, tebal, diamater dan kedalaman sebuah benda yang mempunyai ukuran cukup kecil seperti lempeng besai atau baja, diameter kabel dan kawat, lebar sebuah benda yang mempunyai tingkat presisi tinggi. Dalam pemakaiannya mikrometer memiliki fungsi utama yaitu mengukur besaran panjang suatu benda dengan presisi.



Demikian sekilas pembahasan mengenai pengertian mikrometer, jenis dan fungsinya semoga bermanfaat bagi pembaca semua, jangan lupa share agar manfaatnya juga bisa di rasakan oleh orang lain.

Sumber bacaan :
wikipedia, google, pengetahuan penulis.  16 Desember 2015, 19:21 WIB

3. Mistar
Mistar yang sering dikenal sebagai meteran didefiniskan sebagai alat ukur yang digunkan untuk mengukur besaran panjang. Terdapat berbagai macam mistar yaitu mistar rol (mistar gulung), mistar bentuk pita, mistar lipat, dan penggaris. Kita akan bahas jenis-jenis mistar tersebut satu persatu.
Seperti yang diposting pada postingan yang berjudul “Pengukuran besaran panjang”, bahwa mistar dengan skala terkecil 1 mm disebut mistar berskala mm. Mistar dengan skala terkecil cm disebut mistar berskala cm. Mistar mempunyai tingkat ketelitian 1 mm atau 0,1 cm. Bagaimana menggunakan mistar dengan benar?
Pembacaan skala pada mistar dilakukan dengan kedudukan mata pengamat tegak lurus dengan skala mistar yang dibaca. Jika kedudukan mata pengamat tidak tegak lurus dengan skala mistar yang dibaca bisa menyebabkan terjadinya kesalahan paralaks. Apa itu kesalahan paralaks? Silahkan tunggu postingan mafia online berikutnya. Perhatikan gambar berikut untuk melihat bagaimana melakukan pengukuran yang benar menggunakan mistar. Bagaimana cara mengukur panjang benda dengan menggunakan mistar?

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEglis0mZ-6ACkEwXWYZny_fCYLbCd6b1WMsCtjUbos49ckQgNYnhtBD-SJ-uXBa5MIueHVoPSBd_f6ENz8tGCNhjaedmktEHlO8GTFucd2KvjWJtlzhg6PX2jOO27o-3TPqDeRmGlq1tRpe/s320/mistar+benar.png


Sudahkah tahu cara menggunkan mistar dengan benar? Berdasarkan studi kasus yang dilakukan Mafia Online di salah satu sekolah negeri di bali masih banyak siswa yang mengalami miskonsepsi tentang cara pembacaan skala mistar/penggaris. Banyak siswa yang melakukan pengukuran dengan mistar/penggaris tidak dimulai dari skala nol (nol) melainkan dari ujung penggaris yang tidak ada skalanya dan bahkan ada yang memulai dari skala 1. Lalu bagaimana yang benar?
Berikut langkah-langkah melakukan pengukuran panjang dengan menggunkan mistar/penggaris dengan benar. Agar lebih jelasnya Mafia Online berikan contohnya dengan gambar. Perhatikan gambar berikut! Berapa hasil pengukuran tersebut? Oke perhatikan langkah-langkahnya.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiPmOKBJ2E_sPBoU2oD9PmjYfUxHe2SXCmonmjW_9gQcGZjEebkKEEBtIDEUVcHtb1vECPnhkxCCVKqA1g0BNClwP2r2jqirHWgmwPpf_w1627Sot4pWdyw1dMoaSqb50ojTnLQNu3oayee/s1600/images+%281%29.jpg
Gambar Mistar dan benda yang diukur (warna biru)
Berapa hasil pengukuran mistar berikut?

  1. Letakan benda yang akan diukur pada tepi skala mistar (lihat gambar).
  2. Pastikan bahwa benda telah sejajar dengan mistar dan salah satu ujung benda tepat berada di angka nol (0)
  3. Baca skala mistar yang terletak diujung lain benda (bukan ujung yang di titik nol mistar).
  4. Lihat angka yang dekat dengan akhir ujung benda, pada gambar tersebut akhir ujung benda berada di skala 2, maka panjang benca adalah 2 cm
  5. Lihat juga setelah angka 2 ada garis-garis, lihatlah garis-garis tersebut dengan cara menghitungnya setelah angka 2. Maka ujung benda tersebut berakhir di garis ke 5, maka skalnya di baca 5 mm atau 0,5 cm
  6. Panjang benda tesebut adalah 2 cm + 5 mm atau 2 cm + 0,5 cm. Dengan demikian panjang benda tersebut adalah 2,5 cm atau 25 mm.


Mistar berbentuk rol (mistar gulung)
Mistar berbentuk rol merupakan alat ukur besaran panjang yang bisa digulung, biasanya mistar jenis ini terbuat dari logam yang dibentuk tipis dan di isi skala. Mistar rol ini sering digunkan untuk mengukur suatu benda yang sangat panjang (lebih dari 5 meter). Tidak mungkin mengukur sesuatu yang panjangnya lebih dari 5 meter menggunkan penggaris.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEheuSWEUCpcrwPQAXGUIJgl9NJCo9h9rmv-Roc4RjgMDp7UlPqINufZVjhdIAB0MGDdnWxcsr7td3ti-QZtt7iQVz3cDqJt1kND-F5I284RKGdJ-gyA02VsjnAj5zWyrSETPDWtWFi5tL-0/s320/roll-ruler-842.jpg
Gambar mistar gulung (mistar rol)
sumber gambar: 
1st-product.com
Mistar rol atau mistar gulung ini sangat praktis untuk di bawa ke mana-mana karena ukurannya yang sangat kecil namun mampu mengukur sesuatu yang panjangnya lebih dari 5 meter. Makanya tukang bangunan sering membawa mistar rol karena digunkan untuk mengukur panjang kayu atau tinggi tembok. Coba anda bayangkan kalau tukang bangunan membawa penggaris untuk mengukur tinggi tembok.

Mistar bentuk pita
Selain yang bisa digulung, mistar ada juga yang berbentuk pita. Tujuan dibuatnya mistar berbentuk pita adalah agar memudahkan mengukur diameter suatu benda yang ukurannya besar. Mistar berebntuk pita ini sering digunkan oleh tukang jahit pakaian, untuk mengukur diameter lingkaran lengan maupun pinggang manusia.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiokITpcDOAlVlf1cR7cXqUBF2y2DPENhdJMNBRITyUtA3jFQhvjwFct3PmbKkQFKWGNeEHPqC6sLsPEzpkxo0KKquOsC7vQTdDajhic5FSZz61xhgVely0EiyGn75UUf4ihndEOHDpXpR9/s320/metaran+pita.jpg
Gambar mistar pita
sumber gambar:  
amazon.com
Tidak mungkin tukang jahit menggunakan mistar dalam bentuk rol untuk mengukur tubuh manusia karena mistar rol terbuat dari logam yang jika dilengkungkan terlalu melengkung akan menyebabkan patah. Walaupun bentuknya beda mistar pita ini memiliki ketelitian yang sama yaitu 1 mm atau 0,1 cm.

Mistar Lipat
Selain yang bisa digulung dan berbentuk pita, ada juga mistar yang bisa dilipat. Mistar lipat ini ditemukan oleh Anton Ullrich pada 1851. Mistar lipat ini digunkan oleh tukang kayu, akan tetapi sekarang mistar seperti itu jarang ditemukan karena sudah ada mistar rol yang lebih praktis. Mistar lipat juga terbuat dari kayu yang tentu saja cepat rusak jika dibandingkan dengan mistar rol yang terbuat dari logam (aluminium).

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgh5J6FU-_NPK5UaUWVsFIq8MDZliM_F3q4rJj_2XkcfHp2nKwPjJddyGCWnzPY6c_LbDo8Gcs9nEJ42QysOHtmkIYqs-PteuM3Me5Av8rqZ5yVbWg9W8Ux0DXpYk-SRjTT-bFjM9Q7AgNV/s1600/penggaris+lipat.png
Gambar Mistar Lipat
Sumber gambar: Wikipedia

Penggaris
Siapa yang tidak tahu yang namanya penggaris? Hampir semua orang yang duduk di banku sekolahan akan mengetahui yang namanya penggaris, karena hampir semua siswa pernah membawa penggaris kesekolahnya.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiQ-o79MT3l8FUcIzoUcw2oAlIm-tZd6istC6PnQPbEyeSzIVLxr66qUZ58Usu6h82uFaE2IIH_cBWvGqPpyUHtLKalm0L9qwqhzruaDIR0gejqEpitvd6TC8ER1NzNW0YLdLNvbhBvNnAy/s320/ruler.png
Gambar mistar/penggaris
sumber gambar: 
myonlineruler.com
Penggaris adalah sebuah alat pengukur dan alat bantu gambar untuk menggambar garis lurus. Terdapat berbagai macam penggaris, dari mulai yang lurus sampai yang berbentuk segitiga (biasanya segitiga siku-siku sama kaki dan segitiga siku-siku 30°–60°). Penggaris dapat terbuat dari plastik, logam, berbentuk pita dan sebagainya.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiAdg1hTlv31YYEUQq8S6sMnk0l7tX9lJZ9-7YQX6KgLUUARyxwaDJpjLYL5bAK__3tCjLcolYSgPmWR6ziEJCrtKGbKZDL35NIEI2glakOh9HFSnwY0e6QECqqO5CHw_XYhGHFE6Kowtcd/s320/Ruler.jpg
Bentuk-bentuk penggaris
Penggaris merupakan alat untuk mengukur garis, dan merupakan alat yang digunakan dalam geometri, teknik menggambar, mencetak dan rekayasa/bangunan untuk mengukur jarak dan/atau menggambar garis lurus. Penggaris bentuknya adalah sejajar digunakan untuk menggaris baris, Tetapi biasanya penggaris juga berisi garis dikalibrasi untuk mengukur jarak.
Dulunya penggaris terbuat dari Gading yang digunakan oleh periode Peradaban Lembah Indus sebelum 1500 SM. Penggalian di Lothal (2400 SM) telah menghasilkan satu penggaris seperti dikalibrasi berukuran sekitar 1 / 16 di (1,6 mm). Ian Whitelaw menyatakan bahwa pengaris Mohenjo-Daro dibagi menjadi unit yang sesuai dengan 1,32 pada (33,5 mm) dan ini ditandai dalam subdivisi desimal dengan akurasi yang luar biasa, untuk kedalaman 0,005 di (0,13 mm). Batu bata kuno yang ditemukan di seluruh wilayah memiliki dimensi yang sesuai dengan unit-unit.

No comments:

Post a Comment